Total Pageviews

Wednesday, October 2, 2019

vape vs rokok

follow ig @davinamadeo

Pengertian 

Rokok adalah tembakau yang telah dikeringkan dan dibungkus dengan kertas. Rokok mengandung sekitar 600 zat di dalamnya dan ketika dibakar ada lebih dari 7.000 bahan kimia yang dihasilkan. Setidaknya 69 bahan kimia ini diketahui bisa menyebabkan kanker dan beracun.
Sementara rokok elektrik, sering disebut juga vape, awalnya diciptakan di Cina pada tahun 2003 oleh seorang apoteker untuk mengurangi asap rokok. Awalnya, vape juga diciptakan dengan tujuan untuk membantu orang-orang berhenti merokok.
Vape terdiri dari sebuah baterai, sebuah cartridge yang berisi cairan, dan sebuah elemen pemanas yang dapat menghangatkan dan menguapkan cairan tersebut ke udara.
Produk ini mengandung nikotin, yaitu zat adiktif yang juga ditemukan dalam tembakau. Nikotin yang terdapat di dalam vape merupakan zat yang juga terdapat pada rokok tembakau.
Baik itu rokok maupun vape keduanya sama-sama dikonsumsi dengan cara dihirup. Membandingkan rokok vs vape bisa dilihat dari kandungan plus bahaya senyawa di dalamnya untuk kesehatan.

Vape vs rokok, mana yang lebih aman?

Perbedaan utama antara vape vs rokok tradisional adalah pada tembakaunya. Hanya rokok tradisionallah yang mengandung tembakau, vape umumnya tidak. Namun, bukan berarti hal ini jadi tolak ukur bahwa rokok lebih bahaya dan vape atau rokok elektrik lebih aman.

Ini karena bukan hanya tembakau yang menyebabkan kanker dan penyakit serius lainnya. Ada banyak sekali kandungan di dalam vape maupun rokok yang punya efek negatif untuk kesehatan.

Rokok tradisional mengandung daftar bahan kimia yang terbukti berbahaya dan vape memiliki beberapa bahan kimia yang sama. Oleh karena itu, bahaya vape atau rokok elektrik tetap ada dan patut dirisaukan.

Kanker paru-paru, emfisema, penyakit jantung, dan penyakit serius lainnya umumnya berkembang setelah seseorang mengonsumsi rokok selama bertahun-tahun.

Sementara itu, berdasar laporan dari Centers for Disease for Control and Prevention menemukan bukti bahwa vape bisa menyebabkan kejang dan kerusakan paru serius hanya setelah satu tahun mengonsumsinya atau mungkin kurang. Bukti ini didapat dari sekitar 200 pasien yang dirawat di rumah sakit akibat kerusakan paru karena vaping.

0 comments:

Post a Comment